Apakah Saya Masih Bisa Punya Anak?


hatta-anak-saya-masih-sakit-belum-bisa-diperiksa-polisi

Dokter yang terhormat,

Saya menikah sudah sepuluh tahun, usia saya sekarang 45 tahun. Sewaktu menikah saya janda dengan dua anak yang sudah besar-besar dan suami saya perjaka dan berusia sepuluh tahun di bawah saya. Saya sedang resah karena suami terus berharap ingin mempunyai anak sendiri, bahkan tersirat suami ingin bercerai jika saya tak memiliki anak lagi. Menstruasi saya masih teratur meski jumlahnya tak banyak lagi. Satu hal lagi, beberapa tahun lalu saya memiliki miom di rahim, namun karena takut dioperasi saya berobat alternatif dengan ramuan-ramuan herbal dan miom mengecil. Yang ingin ditanyakan, apakah saya masih bisa hamil? Bagaimana agar bisa hamil lagi? Apakah jika saya hamil akan bermasalah? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Ny Ningtyas – Kabupaten Bandung.

Ibu Ningtyas yang terhormat,

Sesungguhnya tidak ada dokter yang dapat menyatakan ibu dapat atau tidak dapat hamil, karena Allah semata yang dapat mewujudkannya. Dokter hanya dapat menilai apakah syarat-syarat untuk hamil pada kedua pasangan suami istri sudah terpenuhi, antara lain keadaan rahim, saluran telur, ada tidaknya ovum yang matang dan keadaan sperma. Semuanya dapat diperiksa dan secara teori dapat menggambarkan apakah ibu masih dapat dihamili dan apakah sperma suami ibu dapat menghamili. Walaupun ibu sudah pernah hamil, dan haid masih teratur (umumnya menunjukkan ibu masih subur), belum tentu saluran telurnya saat ini baik. Sebaliknya meskipun saat menikah suami ibu masih perjaka, belum tentu tidak ada kelainan sperma atau hal lain yang berhubungan dengan kesuburan pria (misalnya varikokel). Pemeriksaan kesuburan umumnya baku, dan pasangan suami istri harus memeriksakan diri.

Segera hubungi seorang ginekolog khususnya konsultan fertilitas-endokrinologi-reproduksi agar ibu dan suami segera mendapat pelayanan yang tepat dan terarah. Fasilitas pemerintah (di RSHS), sangat direkomendasikan mengingat pengalaman para dokter dan jumlah kasus yang sudah dilayani yakni di Klinik Aster-RSHS. Semoga harapan ibu dan suami segera dikabulkan Allah SWT. Amin.

Dokter yang terhormat,

Dok, saya ibu muda berusia 27 tahun dan belum memiliki anak, meski sudah tiga tahun menikah. Sekitar satu bulan ini saya memiliki sedikit masalah dengan payudara sebelah kiri. Ada benjolan kecil (dua buah), tetapi kata dokter ukurannya di bawah 1 cm dan tidak berbahaya pula jadi tidak perlu diangkat. Saya khawatir benjolan-benjolan itu timbul akibat hormon yang dikonsumsi saya dalam waktu cukup panjang karena hampir setahun lalu saya mengikuti program untuk bisa hamil dan dokter memberi sejumlah hormon untuk merangsang kesuburan. Yang ingin saya tanyakan, apakah benjolan tadi memang timbul akibat konsumsi hormon? Terima kasih atas jawabannya.

Ny Susi – Ciamis

Ibu Susi yang terhormat,

Pada umumnya tumor jinak payudara pada wanita muda adalah fibroadenoma mammae, yang tumbuhnya perlahan, batasnya tegas, dan mudah digerakkan (tidak ada perlekatan dengan jaringan sekitarnya). Diduga tumor jinak ini ada kaitannya dengan pemakaian hormon estrogen yang berlebihan, namun belum tentu akibat terapi hormon yang diberikan oleh dokter ibu untuk pemeliharaan kesuburan (biasanya bukan diberi estrogen). Walaupun demikian, ada baiknya ibu mengunjungi seorang onkolog (spesialis tumor), agar yakin bahwa tumor yang diderita ibu, jinak. Tumor jinak biasanya mempunyai derajat kecepatan pertumbuhan yang rendah yang dapat diperiksa dengan pemeriksaan rutin, USG atau mamografi, kadang dibutuhkan pemeriksaan histopatologi untuk memastikan diagnosis. Apabila tumor tersebut benar fibroadenoma, kemungkinan ibu mempunyai tumor ganas (kanker) payudara sangat kecil.

Menambah konsumsi sayuran dan buah-buahan serta hidup sehat akan mengurangi kemungkinan ibu mendapat tumor.

Prof. Dr. dr. Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.